TPA Handapherang yang bakal segera terendam genangan Bendungan Leuwikeris. |
CIAMIS, TRIBUN -
Pembangunan fisik Bendungan Leuwikeris hampir dipastikan akan dimulai
tahun 2017. Waduk yang akan membendung aliran Sungai Citanduy di Desa
Cirahalang Kecamatan Cijeungjing Ciamis tersebut akan menelan APBN
sebesar Rp1,5 triliun.
“Mudah-mudahan pada tahun 2017 tersebut yang menanam tiang pancang
pertamanya adalah Pak Presiden (Jokowi),”ujar Kepala Balai Besar Wilayah
Sungai (BBWS) Dr Ir Untung Budi Santosa MSc usai ekspose rencana
pembangunan Bendungan Matenggeng dan Bendungan Leuwikeris di Kantor
Bupati Ciamis Selasa (3/2) siang.
Menurut Untung, Bendungan Leuwikeris tersebut nanti akan merendam
sejumlah desa di wilayah Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya
dengan total areal genangan 1.900 hektare dan kapasitas air tertampung
67 juta kubik. Tidak hanya akan dimanfaatkan sebagai air baku untuk
pertanian dan perikanan (irigasi) di wilayah Ciamistengah, Kota Banjar
dan Ciamis Selatan guna mendukung saluran irigasi Lakbok Utara dan
Lakbok Selatan.
Air dari Bendungan Leuwikeris ini juga akan dimanfaatkan untuk
pembangkitan listrik tenaga air (PLTA) dengan kekuatan dua turbin
masing-masing berkapasitas 7,5 megawatt.
Menurut Untung, rencana pembangunan Bendungan Leuwikeris ini akan
lebih cepat dimulai daripada rencana pembangunan Bendungan Matenggeng
karena persoalan sosial yang bakal muncul lebih sedikit.
Data dari Bappeda Ciamis menyebutkan dari luas 1.900 hektare areal
genangan Bendungan Leuwikeris tersebut, 254 hektare diantaranya
merupakan areal kebun dan sawah milik warga yang harus dibebaskan.
Meliputi Desa Cirahalang, Desa Handapherang (Kecamatan Cijeungjing),
Kelurahan Cigembor,Kelurahan Benteng dan Kelurahan Linggasari (Kecamatan
Ciamis) dan Desa Beber (Kecamatan Cimaragas). Termasuk areal TPA
(sampah) Cikatomas Handaperang (sta)
Comments
Post a Comment